Untuk melihat tren, gunakan time frame besar (seperti Daily
atau Weekly) untuk tren utama, time frame menengah (seperti H4 atau H1) untuk
struktur pasar dan sinyal menengah, dan time frame kecil (seperti M15 atau M5)
untuk mencari titik entry atau exit yang tepat. Teknik ini disebut analisis
multi-time frame, di mana Anda menganalisis dari gambaran besar ke detail.
Trading forex, emas saham, indeks dan Kripto Bersama BrokerAMarkets
Time frame yang digunakan
✅Time frame tinggi (Contoh:
Harian (D1), Mingguan (W1)):
✔Fungsi: Menentukan arah tren
utama jangka panjang (bullish, bearish, atau sideways) dan mengurangi noise
pasar.
✔Cocok untuk: Trader yang ingin
melihat gambaran pasar secara keseluruhan, seperti swing trader.
✅Time frame menengah (Contoh: 4
Jam (H4), 1 Jam (H1)):
✔Fungsi: Mengidentifikasi
struktur pasar, zona support dan resistance, serta sinyal awal tren.
✔Cocok untuk: Menentukan area
entry atau validasi sinyal dari time frame yang lebih tinggi.
✅Time frame rendah (Contoh: 15
Menit (M15), 5 Menit (M5)):
✔Fungsi: Mencari titik masuk
(entry) atau keluar (exit) yang spesifik dan akurat.
✔Cocok untuk: Day trader atau
scalper yang membutuhkan konfirmasi sinyal untuk eksekusi cepat.
✅Cara menerapkan analisis
multi-time frame
✔Mulai dari time frame
tertinggi: Tentukan tren utama jangka panjang Anda (misalnya, tren naik pada
grafik Daily).
✔Turun ke time frame menengah:
Lihat bagaimana pergerakan harga dalam jangka menengah untuk mengidentifikasi
struktur pasar dan support atau resistance yang relevan (misalnya, grafik H4 menunjukkan
pullback dalam tren naik).
✔Gunakan time frame terendah
untuk eksekusi: Cari sinyal entry yang spesifik, seperti candlestick pattern,
di mana tren jangka menengah dan tren utama selaras (misalnya, grafik H1
menunjukkan sinyal bullish).
